Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum yang dirancang oleh kementerian untuk mentransformasikan pendidikan di Indonesia yang berpusat pada peserta didik. Sekarang ini masingmasing sekolah di Indonesia telah berlomba-lomba untuk menjadi sekolah penggerak, dikarenakan pada tahun yang akan datang semua pendidikan akan diwajibkan untuk menggunakan kurikulum merdeka. Pada kurikulum merdeka sekarang ini dirancang oleh Menteri Pendidikan yang ditargerkan pada Student Center Learning, bagaimana caranya pembelajaran dapat mengacu pada peserta didik, dengan demikian telah di rancang kurikulum yang mengacu pada peserta didik yang sekarang ini dinilai dari pembelaran secara umum dan pembelajaran menggunakan Projek Profil Pelajar Pancasila.
Pembelajaran Umum Mempunyai Raport Tersendiri dan Pembelajaran Projek juga mempunyai Raport Projek. Dalam hal ini penekanannya adalah pada Pembelajaran berbasis Projek Profil Pelajar Pancasila yang sangat dibutukan sekolah untuk mentransfomasikan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik serta menerapkan pada 6 (enam) dimensi Profil Pelajar Pancasila. Implementasi Perencanaan Berbasis Data ini sangat diperlukan pada masing-masing sekolah, karena belum semua sekolah mendapatkan pembelajaran berbasis projek. Pembelajaran projek kali ini dinilai dari proses pembuatan projek dan hasil projek karena pada proses dan hasilnya nanti dapat diupload/diunggah pada platform Merdeka Belajar.
Banyak ketentuan pada pembelajaran projek salah satunya guru akan dijadikan sebagai fasilitator pada peserta didik. Guru harus sebagai fasilitator bukan sebagai pemandu pada saat mengerjakan projek, kemudian gagasan atau ide-ide akan didapatkan dari peserta didik sehingga pembelajaran student center learning dapat dilakukan secara baik. Implementasi Perencanaan Berbasis Data ini sangat berbeda dengan Problem Base Learning, dimana pada Implementasi Perencanaan Berbasis Data ini tidak mengutamakan sebuat produk hasil projek melainkan proses pembuatan projeknya yang akan di nilai, Implementasi Perencanaan Berbasis Data ini harus mengkombinasikan 6 (enam) dimensi profil pelajar pancasila, kemudian tema projek juga harus mengikuti aturan dan panduan yang sudah di terbitkan oleh kementrian. Dikarenakan semua sekolah belum mendapatkan pembelajaran dalam mengimplementasikan Perencanaan Berbasis Data Menggunakan Platform Merdeka Belajar, maka dari itu kami dari STMIK Kaputama akan membiasakan Pembelajaran dengan mengimplementasikanPerencanaan Berbasis Data ini dalam bentuk Pengabdian kepada Masyarakat ke sekolah-sekolah yang memiliki MOU dengan STMIK Kaputama yang akan dijadikan prioritas.